Minggu, 20 Maret 2011

PENGELOLAAN PERSEDIAAN


PENGELOLAAN PERSEDIAAN

TUJUAN :
a. Menjaga jangan sampai persediaan habis
b. Menjaga jangan sampai jumlah persediaan barang berlebihan





Hal yang diperhatikan dlm pegelolaan barang :
  1. SISTEM PENCATATAN
  2. METODE PENCATATAN
  3. MENGHITUNG PERSEDIAAN BARANG
  4. MENYUSUN LAPORAN PERSEDIAAN

SISTEM PENCATATAN

PERPETUAL SYSTEM (terus menerus)
Yaitu : mencatat semua penambahan dan pengurangan, untuk jenis barang dibuat perkiraan sendiri-sendiri

PERIODIC SYSTEM (periodik)
Yaitu : pencatatan dilakukan dengan waktu atau peiode tertentu ( mingguan, bulanan dan seterusnya )

METODE PENCATATAN
         FIRST IN – FIRST OUT (FIFO)
            barang masuk pertama, harus dikeluarkan terlebih dahulu
         LAST IN – FIRST OUT (LIFO)
            barang masuk akhir, harus dikeluarkan  terlebih dahulu
         AVARAGE COST (AC)
            barang – barang yang dikeluarkan dicatat berdasarkan harga rata-ratanya

PENGHITUNGAN BAHAN BAKU
METODE FIFO
            Contoh:
            Bahan baku PT ABAB dua minggu pertama bulan Mei 2007 :
            01 Mei, persediaan 8.000kg @Rp 1.000,-
            09 Mei, pembelian 12.000kg @Rp 1.200,-
            17 Mei, masuk proses produksi 15.000kg
Harga pokok BB yg dipakai dlm proses produksi pd tgl 17 Mei sebanyak 15.000kg. Dihitung sbb :

              8.000kg         x          Rp 1.000,-       =Rp  8.000.000,-
  7.000kg         x          Rp 1.200,-       =Rp  8.400.000,-
15.000kg                                             =Rp16.400.000,-
BB yg dipakai dlm proses produksi sebesar Rp 16.400.000,-

METODE LIFO
12.000kg         x          Rp 1.200,-       =Rp 14.400.000,-
              3.000kg         x          Rp 1.000,-       =Rp   3.000.000,-
15.000kg                                             =Rp 17.400.000,-
Jadi :
BB yg harus dicatat sebesar Rp 17.400.000,-

METODE  AC (Rata-rata tertimbang)
Biaya BB yg akan dipakai dlm proses produksi adalah hasil kali jumlah BB yang dipakai dan harga pokok rata-rata per satuan.
              8.000kg         x          Rp 1.000,-       =Rp     8.000.000,-
12.000kg         x          Rp 1.200,-       =Rp14.400.000,-
20.000kg                                             =Rp22.400.000,-

Harga pokok rata2 tiap kg:
Rp22.400.000  :  20.000,- = Rp 1.120,-
Harga pokok BB yg dipakai proses produksi (15.000kg),
berarti : 15.000kg x Rp 1.120,- = Rp16.800.000,-
Jadi BB yg dicatat adalah Rp 16.800.000,-

Tidak ada komentar:

Panorama Pantai Menganti

Dalam sebuah kesempatan saya menemani dua orang tamu dari Malang, dalam rangka melakukan pendampingan sebuah program di sekolah. Usai kegiat...